Kepala Pelaksana BPBD Murung Raya, Fitrianul Fahriman, mengungkapkan bahwa menurut perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau di wilayah Murung Raya dimulai sejak 11 Juli 2025.
“Langkah antisipatif sudah kami lakukan sejak awal bulan, terutama dengan pendirian pos lapangan di titik rawan Karhutla,” ujar Fitrianul saat ditemui di kantornya, Rabu (16/7).
Dua pos lapangan utama yang telah diaktifkan berada di:
- Desa Palaci, Kecamatan Laung Tuhup
- Desa Hingan Topung, Kecamatan Batura
Setiap pos dijaga oleh 7 personel, terdiri dari 1 anggota TNI, 1 anggota Polri, serta 5 anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) yang telah mendapatkan pelatihan dasar. Mereka bertugas melakukan patroli rutin, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan menangani jika muncul titik api.
Selain dua pos lapangan tersebut, BPBD juga mengoperasikan:
- Pos Induk di Kantor BPBD Murung Raya
- Pos Pemantauan Tambahan di Jalan Posing KM 5, Permata Intan
Namun, keterbatasan anggaran masih menjadi kendala utama. Oleh karena itu, BPBD mengimbau partisipasi aktif dari semua pihak — pemerintah desa, kecamatan, perusahaan, hingga masyarakat umum — untuk ikut terlibat dalam pencegahan dan penanganan Karhutla.
“Asap Karhutla sangat berbahaya, terutama bagi kesehatan masyarakat karena bisa menyebabkan ISPA. Karena itu, pencegahan adalah langkah terbaik,” tambah Fitrianul.
Ia menekankan pentingnya menjaga lingkungan tetap aman selama musim kemarau dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan.“Mari kita jaga Murung Raya dari bahaya Karhutla. Kerja sama seluruh pihak sangat penting agar bencana bisa kita hindari,” tutupnya.(Pengky)