Puruk Cahu, Habar Terkini - Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Pemkab Mura) intensif mempersiapkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025 sebagai bagian dari program nasional untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya anak-anak. Penjabat (Pj) Bupati Mura, Hermon, memimpin langsung rapat koordinasi lintas sektor yang digelar di Aula Bapperida Mura pada Kamis (13/2/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Mura Rudie Roy, Kepala Bapperida Ferry Hardi, perwakilan Polres Mura, sejumlah kepala perangkat daerah, serta narasumber dari Badan Gizi Nasional, Enny Indarti, S.STP, M.Si selaku Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III.
Dalam rapat tersebut, Hermon menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBG di Murung Raya menghadapi tantangan tersendiri, terutama terkait kondisi geografis dan keterbatasan infrastruktur. “Beberapa kecamatan hanya bisa ditempuh dalam waktu berhari-hari, dan belum semua wilayah memiliki akses listrik dan internet yang memadai,” ujar Hermon.
Meskipun menghadapi kendala tersebut, Pemkab Mura tetap menargetkan program ini dapat dimulai pada April 2025. Lokasi pembangunan dapur untuk tahap awal telah ditentukan dan diusulkan ke pemerintah pusat. Pemerintah daerah juga telah berkoordinasi dengan camat di tiap kecamatan untuk mengidentifikasi lokasi tambahan guna menunjang distribusi makanan bergizi secara merata.
“Kami usulkan penggunaan lahan tanpa biaya sewa agar anggaran bisa difokuskan pada pemenuhan kebutuhan pokok program, seperti pengadaan bahan makanan dan penyusunan dokumen operasional,” jelas Hermon.
Selain itu, sarana pendukung lainnya kini tengah dipersiapkan, termasuk pelatihan tenaga pelaksana dan logistik pendistribusian makanan ke daerah-daerah sulit jangkau. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, program ini diharapkan mampu memberikan dampak langsung terhadap penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Melalui koordinasi intensif seperti ini, Pemkab Murung Raya berharap Program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan lancar dan menjadi contoh sukses implementasi kebijakan pusat di daerah dengan kondisi geografis menantang.(Maulana)