Puruk Cahu, Habar Terkini -Pemerintah Kabupaten Murung Raya melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan resmi membuka pendaftaran pemilihan Baka Bawe atau Putra Putri Pariwisata Kabupaten Murung Raya 2025, dalam sebuah acara pembukaan yang berlangsung meriah di Puruk Cahu.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Murung Raya, Sri Karyawati, serta sejumlah tamu undangan penting. Wakil Bupati Murung Raya, Ramanto Muhidin, yang hadir mewakili Bupati, secara resmi membuka kegiatan tersebut dan menekankan bahwa ajang ini tidak sekadar sebagai ajang seremonial, tetapi merupakan langkah strategis untuk mempromosikan potensi pariwisata daerah ke level yang lebih tinggi.
"Pemilihan ini bukan hanya tentang mencari sosok duta pariwisata, tetapi lebih luas dari itu — sebagai media edukasi, penguatan identitas budaya, dan promosi potensi alam Kabupaten Murung Raya kepada masyarakat luas, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi ikon tahunan Murung Raya. Pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh," ujar Wakil Bupati dalam sambutannya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Sri Karyawati, dalam laporannya menyampaikan bahwa pemilihan ini akan melibatkan perwakilan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Murung Raya. Sebanyak 12 pasang peserta akan berkompetisi — terdiri dari 10 pasang perwakilan kecamatan dan 2 pasang dari jalur umum.
"Melalui ajang ini, kami ingin membentuk generasi muda yang mampu mempromosikan pariwisata daerah secara aktif dan kreatif, serta siap bersaing di ajang serupa di tingkat provinsi bahkan nasional, seperti Pemilihan Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata Kalimantan Tengah," ungkapnya.
Rangkaian kegiatan seleksi akan berlangsung selama beberapa hari dan mencakup serangkaian tes wawancara, bakat, serta penampilan. Para pemenang akan diumumkan di akhir acara dan secara resmi dikukuhkan sebagai Duta Pariwisata Murung Raya 2025.
Pemilihan Baka Bawe ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat sektor pariwisata sebagai salah satu motor penggerak pembangunan daerah berbasis budaya dan potensi lokal.
(Dahli)